Sabtu 04 Jul 2015 06:20 WIB
konflik suriah

Sejumlah Pemberontak Suriah Tewas Ketika Berbuka Puasa

Rep: Bambang Noroyono / Red: Damanhuri Zuhri
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).
Foto: AP
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, IDIB -- Setidaknya 10 personil pemberontak dari kelompok al-Nusra dilaporkan tewas dalam sebuah ledakan di Provinsi Idib, Suriah. Observatorium Hak Asasi (OHRW) untuk Suriah mengabarkan, sejumlah yang tewas akibat ledakan di Masjid Salem di Kota Ariha.

Dilaporkan, salah satu petinggi kelompok bersenjata itu dipastikan tewas. Akan tetapi, belum diketahui penyebab ledakan tersebut. BBC News melaporkan selain sejumlah tewas, puluhan personil kelompok terafiliasi dengan al-Qaidah itu, mengalami luka-luka serius.

"Orang-orang (saat ledakan terjadi) sedang berkumpul saat berbuka puasa ketika ledakan cepat terjadi," kata seorang pejabat OHRW, Sabtu (7/4).

Ledakan di Ariha, dikatakan, konflik bersenjata di Suriah, belum menandakan situasi reda. Kota Ariha merupakan salah satu benteng pertahanan utama militer Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Wilayah di dekat perbatasan Suriah-Turki itu runtuh ke tangan pemberontak, dan dikuasai kelompok bersenjata, Koalisi Islam - Jaish al-Fateh, sejak Mei lalu. Konflik bersenjata di Suriah belum ada tanda mereda.

Upaya menggulingkan Presiden Assad sudah berlangsung sejak Maret 2011. Upaya menggulingkan Assad tersebut berujung pada kekerasan bersenjata, yang sampai hari ini sudah menewaskan lebih dari 230 ribu orang.

Konflik panjang tersebut memaksa 11,5 juta warga sipil Suriah meninggalkan kampung halaman mereka dan memilih mengungsi.Sementara jutaan orang lainnya bertahan di Suriah dengan kondisi mengenaskan karena tak memiliki rumah tinggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement