REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Prancis, Francois Hollande berjanji akan mengintensifkan kerjasama militer dengan Kamerun dalam memerangi kelompok ekstremis Boko Haram. Pada kunjungan ke negara Afrika Barat, Jumat (3/7) Hollande menyerukan dukungan internasional untuk menghentikan kelompok ekstrimis berbasis di Nigeria, Boko Haram yang telah memasuki wilayah negara tetangga termasuk Kamerun.
“Saya mengimbau masyarakat internasional untuk membantu mendukung Kamerun yang memiliki ribuan pengungsi dan juga masalah kemanusiaan. Saya akan membuat kerjasama militer intensif untuk menghentikan kelompok teroris tersebut,” ujarnya pada konferensi persi di Yaounde, Kamerun, seperti yang dilansir dari AP, Jumat (3/7).
Prancis juga akan memberikan pelatihan, penelitian dan informasi tentang Boko Haram ke Kamerun. "Saat ini, Kamerun sendiri sudah menerima dukungan militer dari Perancis," ujar juru bicara pemerintah Kamerun Issa Tchiroma Bakary.
Enam tahun sudah kelompok ekstrimis Boko Haram melakukan pemberontakan dan berusaha menciptakan kekhalifahan Islam. Dalam beberapa bulan terakhir, militan tersebut telah meningkatkan serangan militer ke negara-negara tetangga Nigeria.
Presiden Kamerun Paul Biya mengatakan Boko Haram terus menjadi ancaman bagi pembangunan negaranya menyebabkan penderitaan dan pembunuhan bagi warganya. "Kami akan melakukan yang terbaik, tapi kami membutuhkan dukungan masyarakat internasional," kata Biya pada konferensi pers dengan Hollande sebelum pertemuan mereka.