REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyalahkan kelompok sayap kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN) atas dua ledakan yang mengguncang Bogota pada Kamis (2/7) yang menyebabkan 10 orang menderita luka ringan.
"Indikasi pada saat ini yang bertanggung jawab adalah kelompok ELN. Mereka mencoba memprovokasi dan menyebabkan teror," kata Santos saat melakukan pertemuan dengan para pejabat keamanan di Istana Kepresidenan, Jumat (3/7).
ELN adalah kelompok gerilya terbesar kedua di Kolombia setelah FARC. Mereka telah melakukan pembicaraan damai dengan pemeintah, namun tidak banyak kemajuan yang dihasilkan.
Santos mengatakan ledakan berintensintas rendah itu mungkin salah satu upaya mereka untuk mempengaruhi pembicaraan damai dengan pemerintah. Dalam kurun waktu antara Februari dan Maret, sedikitnya telah terjadi enam ledakan berintesintas rendah di berbagai wilayah Bogota yang menyebabkan belasan warga sipil terluka.
Pemerintah menyalahkan berbagai ledakan tersebut dilakukan oleh geng kriminal yang bekerja sama dengan kelompok ELN.