Ahad 05 Jul 2015 02:46 WIB

Ilmuwan Jepang Temukan Bangkai Kapal Mongol 700 Tahun

Rep: c36/ Red: Dwi Murdaningsih
Artefak kapal yang diduga bagian dari invasi bangsa Mongol berusia 700 tahun.
Foto: Asahi Simbun /Daily Mail
Artefak kapal yang diduga bagian dari invasi bangsa Mongol berusia 700 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO – Profesor Arkeologi asal Universitas Ryukyus, Jepang, Yoshifumi Ikeda dan timnya berhasil menemukan artefak kapal Dinasti Mongol yang telah terkubur di laut selama 700 tahun. Artefak ditemukan di sebuah teluk dekat Kota Matsuura, daerah pantai barat Pulau Kyushu.

Profesor Ikeda mengatakan timnya berhasil menemukan  kapal yang diduga digunakan saat invasi Mongolia terhadap Jepang. Diduga, kapal tenggelam akibat diterjang badai.

Struktur kapal dan temuan keramik dari abad ke-13 pada kapal mendukung teori para erkeolog bahwa kapal adalah bagian dari armada invasi Mongol.  Selain menemukan kapal, peneliti juga mengumpulkan mangkuk putih porselin, tembikar glasir coklat, vas, genteng dan barang besi di sekitar bangkai kapal.  

“Penelitian lebih lanjut terhadap kapal tersebut  diharapkan  mengarah pada penemuan kapal Dinasti Mongol lainnya, “ kata Profesor Ikeda seperti dilansir dari dailymail, Ahad (5/7).

Sebagai informasi,  kapal Dinasti Mongol  dikirim untuk menyerang Jepang pada abad ke-13. Kapal dikirim oleh cucu Genghis Khan, Kubilai Khan. Kapal itu merupakan bagian dari dua armada besar yang  terdiri dari 4.000 kapal dan 140.000 laki-laki. Mereka bertugas menyerang pulau dan memperluas Dinasti Yuan yang legendaris pada tahun 1274 dan 1281.

Namun kedua armada hancur oleh bencana angin topan.  Bencana yang disebut sebagai kamikaze tersebut telah dianggap menyelamatkan Jepang dari invasi asing.

Kapal  yang baru saja ditemukan itu merupakan kapal ketiga yang berhasil diselamatkan para arkeolog Universitas Ryukyus. Kapal perang Mongolia pertama ditemukan pada tahun 2011. Kapal kedua ditemukan di Pulau Takashima pada Oktober 2014.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement