REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Iran kembali melakukan negosiasi dengan AS dan lima kekuatan dunia yang disebut P5 + 1. Kekuatan dunia itu adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina dan Rusia ditambah Jerman.
Hal ini dilakukan akibat Iran yang mendapatkan sanksi internasional perihal kebijakan nuklirnya. Namun Iran selalu bersikeras bahwa kebijakan tersebut bertujuan damai.
Negosiator akan menghadapi tenggat waktu pada tanggal 7 Juli esok. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan pada pekan lalu bahwa kesepakatan tidak pernah secepat ini waktu yang diberikan.
"Jika sulit, pilihan akan tetap dilakukan dalam beberapa hari ke depan," kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dilansir BBC Senin (6/7).
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menambahkan dirinya akan menolak beberapa tuntutan kunci dari P5 + 1. Iran bersikeras hanya akan membongkar infrastruktur nuklirnya jika sanksi pertama dicabut.
Batas waktu untuk mencapai kesepakatan komprehensif tentang program nuklir Teheran telah diperpanjang dari 30 Juni. Setelah setuju, kesepakatan harus ditinjau oleh Kongres AS sebelum dapat ditandatangani.