REPUBLIKA.CO.ID, CAIRO -- Pasukan keamanan rezim yang berkuasa di Mesir telah menahan 63 anggota Ikhwanul Muslimin dalam operasi keamanan terpisah. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri mengatakan, mereka ditahan karena melakukan tindak kekerasan dan menghasut.
Penangkapan itu dilakukan serentatan beberapa hari setelah pasukan keamanan Mesir menembak sembilan anggota Ikhwanul hingga tewas di sebuah apartemen sebelah barat dari Kairo. Mereka yang ditembak adalah para tokoh Ikhwanul Muslimin.
Seperti yang dilansir Anadolu Agency, Ahad (5/7), penangkapan juga dikaitkan dengan serangan militan yang menewaskan seorang jaksa dan 17 tentara. Mesir memang bergejolak sejak militer menggulingkan presiden terpilih secara demokratis, Mohamad Morsi di pertengahan 2013.
Sejak penggulingan Morsi itu, pemerintah Mesir melancarkan tindakan keras tanpa henti pada kelompok yang berbeda pendapat politik, terutama menargetkan pendukung Morsi dan Ikhwanul Muslimin. Ratusan anggota kelompok itu tewas dan ribuan dilemparkan di balik jeruji besi.