Senin 06 Jul 2015 14:49 WIB

Pertumbuhan Populasi Muslim India Temui Ancaman

Rep: Gita Amanda / Red: Angga Indrawan
Muslim India
Foto: AP
Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Partai sayap kanan India, Shiv Sena, mengungkapkan kekhawatirannya atas populasi Muslim yang kian berkembang di negara tersebut. Shiv Sena pada Senin (6/7),  menyarankan Perdana Menteri Narendra Modi untuk meminta Muslim di India mengadopsi keluarga berencana untuk mengontrol populasi.

Seperti dilansir The India Today, melalui pernyataan Saamana, Shiv Sena mengatakan bertambahnya Muslim dapat memengaruhi persatuan bangsa. Ia menyarankan pada Modi untuk meminta MUslim menghormati hukum negara dan mengadopsi keluarga berencana.

"Tak hanya di Assam dan negara-negara kecil di timur laut tapi penduduk Muslim juga meningkat di negara-negara besar seperti Haryana dan Delhi. Shiv Sena percaya dengan meningkatkan populasi Muslim maka Umar Islam ingin menguasai Hindu Rahstra," kata pernyataan editorial.

Shiv Sena menambahkan, jika umat Islam di India berpikir mereka merupakan warga India maka harus menghormati hukum negara. Shiv Sena menyatakan sudah waktunya Modi mengetuk pintu Muslim dan memerintahkan mereka mengikuti aturan dan mengontrol populasi.

Menurut sensus terhadap populasi kelompok agama (2001-2011), populasi Muslim di India telah tumbuh 24 persen lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 18 persen. Sementara perwakilan di masyarakat naik menjadi 14,2 persen dan 13,4 persen jumlah penduduk.

Jammu dan Kashmir memiliki populasi tertinggi Muslim (68,3 persen), diikuti Assam (34,2 persen) dan Bengal Barat (27 persen). Tingkat pertumbuhan populasi Muslim di negara itu sekitar 29 persen antara tahun 1991 dan 2001.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement