Selasa 07 Jul 2015 06:09 WIB

Kelompok Militan Ansar Dine Klaim Lakukan Sejumlah Serangan

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Milisi Ansar Dine di sebuah gurun pasir di luar Timbuktu, Mali.
Foto: nytimes
Milisi Ansar Dine di sebuah gurun pasir di luar Timbuktu, Mali.

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok gerilyawan Ansar Dine mengklaim melakukan serangkaian serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB dan menargetkan militer Mali. Serangan terjadi di ibukota Bamako dan daerah perbatasan dekat Pantai Gading dan Mauritania.

Gerilyawan dari Ansar Dine dan kelompok militan lainnya termasuk Alqaidah di Maghreb Islam (AQIM) menguasai gurun Mali utara setelah pemberontakan Tuareg pada 2012. Namun kekuasaan mereka digulingkan oleh operasi militer yang dipimpin Prancis pada tahun berikutnya.

Kelompok militan telah mengintensifkan operasinya tahun ini dengan menyerang bagian barat dan selatan negara tersebut. Wilayah itu sebelumnya dipandang aman dan kini menimbulkan kekhawatiran regional karena kekerasan yang terjadi.

Sebuah pernyataan yang dikirim ke website Mauritania Alakhbar, yang sering menerbitkan pesan dari Anar Dine mengatakan mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota Mali barat, Nara pada 27 Juni. Kementerian Pertahanan Mali mengatakan, serangan tersebut menewaskan 12 orang.

"Tuhan membantu pemuda Islam untuk melaksanakan beberapa tindakan pada 2015 melawan tentara Mali," kata pernyataan yang diterbitkan, Ahad (5/7).

Ansar Dine juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Misseni dan Fakola d Mali selatan pada Juni dan Juli. Serangan terjadi di dekat cadangan tambang yang luas dan perbatasan produsen kakao Pantai Gading.

Kelompok tersbut juga menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Bamako. Serangan ini tampaknya terjadi mengacu pada insiden Mei di mana kendaraan PBB dan rumah menjadi sasaran serangan. Dalam pernyataannya, Ansar Dani menyebutkan bila serangan dipimpin oleh Katiba Khalid Ibn Walid dan Katiba Massina.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement