Selasa 07 Jul 2015 14:28 WIB

Wakil PM: Portugal tak Terkait dengan Krisis Keuangan Yunani

Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.
Foto: Currencies.co.uk
Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal tidak harus dikaitkan dengan masalah keuangan Yunani, Wakil Perdana Menteri Portugal Paulo Portas mengatakan pada Senin.

"Kami Eropa dan kami ingin orang-orang Yunani untuk mengatasi masalah mereka, tapi tugas pertama kami dengan warga Portugal, membuat upaya-upaya besar untuk mengalahkan kebangkrutan," kata Portas pada konferensi di Alcochet, sekitar 30 km sebelah selatan dari ibukota Lisbon.

Portas juga mengkritik pemimpin partai Sosialis Antonio Costa untuk menunjukkan solidaritas dengan tetangganya Yunani. "Jika Antonio Costa adalah perdana menteri, segera setelah Syriza menang, ia akan menunjukkan solidaritas ideologis dan akan menarik Portugal lebih dekat dengan masalah bukannya menjauhkan Portugal dari ketidakstabilan itu," kata dia.

"Dia (Costa) akan menyingkirkan upaya yang dilakukan oleh Portugal dan kemampuan untuk Portugal memulihkan pendapatan mereka," tambahnya.

Komentar Portas 'muncul setelah pemimpin Sosialis Antonio Costa, Senin, menyerukan pemerintah Portugal untuk menunjukkan lebih banyak solidaritas dengan Yunani, mengklaim bahwa "tidak" pada Ahad dalam sebuah referendum tentang penghematan lebih lanjut berarti sebuah "kesempatan bagi pendekatan baru terhadap krisis yang tidak terpusat secara eksklusif pada Yunani."

Portugal mengakhiri dana talangan (bailout)-nya pada tahun lalu dan telah membayar kembali 8,4 miliar euro (9,3 miliar dolar AS) kepada IMF, sementara Yunani menolak pembayaran 1,5 miliar euro yang jatuh tempo pada Selasa lalu.

Sementara Yunani sedang diperintah oleh pemerintahan berhaluan kiri radikal yang menentang penghematan, Portugal tidak berpaling ke partai-partai sayap kiri dan telah dijuluki murid terbaik di Eropa untuk cara di mana negara itu dengan ketat menerapkan reformasi selama beberapa tahun terakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement