REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menginstruksikan pengacaranya untuk melakukan tindakan terhadap Wall Street Journal (WSJ). WSJ sebelumnya melaporkan adanya dana negara sebesar 700 juta dolar AS dari 1MDB ke rekening pribadi Najib.
Firma hukum Hafarizam Wan & Aisha Mubarak mengatakan sejak artikel pekan lalu tersebut melibatkan beberapa pihak, mereka telah diperintahkan untuk mempertimbangkan jenis tindakan yang akan diambil untuk membuktikan adanya konspirasi terhadap Najib.
"Setelah klien kami memperoleh semua fakta yang diperlukan dan posisi WSJ dipastikan, kita memiliki instruksi ketat untuk segera menempuh jalur hukum untuk memperbaikinya," katanya dalam sebuah pernyataan, Rabu (8/7).
Hari ini, Perdana Menteri Najib mengadakan pertemuan kabinet rutin. Pertemuan tersebut menjadi pertemuan pertama sejak laporan WSJ memicu krisis politik yang telah membuat mata uang ringgit terhadap dolar berada di posisi terendah sejak 16 tahun.
Anggota parlemen oposisi telah meminta menteri kabinet untuk mencari penjelasan tentang tuduhan Najib. Parlemen juga meminta Najib untuk cuti hingga penyelidikan selesai.
Najib membantah mengambil uang dari 1MDB atau badan lain untuk keuntungan pribadi. 1MDB menggambarkan tuduhan tersebut tidak berdasar karena badan tersebut tidak pernah memberikan dana kepada Najib.