Rabu 08 Jul 2015 16:32 WIB

Israel Ancam Hamas dan ISIS

Rep: C23/ Red: Angga Indrawan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel dan Palestina telah memperingati satu tahun perang yang terjadi di Gaza pada musim panas lalu. Meski gencatan senjata, namun beberapa hal yang menyebabkan konflik belum terselesaikan.

Direktur Operasi Gaza untuk badan bantuan PBB Robert Turner mengatakan, telah tiga perang yang dilalui warga Palestina termasuk anak-anak yang ada di sana.

"Anda harus ingat, jika anda bahkan hanya seorang anak berusia tujuh tahun, anda telah menghadapi tiga kali peperangan," kata Turner dikutip France24, Rabu (8/7).

Sedangkan Israel telah memperingati peperangan Gaza pada Senin (6/7), lalu. Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya tidak akan tinggal diam jika ada kelompok, baik ekstremis maupun muslim yang mengganggu rakyatnya.

"Saya mengatakan kepada semua musuh Israel, Hamas, Hizbullah, Iran dan ISIS bahwa mereka yang mencoba untuk menyerang orang-orang kami akan membayar dengan darah mereka," ujar Netanyahu.

Perang Gaza tahun lalu telah menewaskan 2.251 warga Palestina. 500 di antara jumlah tersebut adalah anak-anak. Sedangkan Israel kehilangan 73 orang warganya setelah perang itu. 67 di antaranya adalah tentara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement