Kamis 09 Jul 2015 13:17 WIB

Akar Masalah Krisis Gaza Belum Terselesaikan

Serangan Israel ke Gaza.
Foto: Abdullah Onim
Serangan Israel ke Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pejabat senior PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina pada Rabu (8/7) mengatakan pangkal masalah konflik tahun lalu di Jalur Gaza tetap tak terselesaikan meskipun krisis kemanusiaan meningkat.

Konflik tersebut merenggut hampir 2.000 nyawa dan menghancurkan banyak wilayah di daerah kantung Palestina itu.

Komisaris Jenderal Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina (UNRWA) Pierre Krahenbuhl menyampaikan keprihatinan keputusasaan, kemiskinan dan tak adanya martabat akibat perang 2014 melawan Israel dan blokade masih menjadi kenyataan hidup buat rakyat di Jalur Gaza. Itu semua menambah besar beban kemanusiaan yang mereka hadapi.

"Luka psikologis dan fisik ada di mana-mana di Jalur Gaza. Tak terhitung jumlahnya anak-anak hidup dirundung trauma yang mereka derita selama perang. Dan lebih dari 1.000 orang hidup dengan apa yang akan menjadi cacat seumur hidup," kata Krahenbuhl dalam pernyataan, Rabu pagi (9/7).

Konflik 51 hari pada musim panas lalu menewaskan 1.462 warga sipil, termasuk 551 anak-anak dan melukai ribuan orang lagi di seluruh Jalur Gaza. Sebanyak enam warga sipil Israel, termasuk satu anak juga menjadi korban permusuhan tersebut.

Kemelut itu juga menimbulkan kerugian hampir 1,4 miliar dolar AS dalam bentuk kerusakan langsung dan tak langsung dan kerugian ekonomi 1,7 miliar dolar buat wilayah Palestina tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement