Kamis 09 Jul 2015 17:28 WIB

Pihak Berwenang Malaysia Gerebek Kantor 1MDB

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
PM Malaysia Najib Razak
Foto: MalaysiaKini
PM Malaysia Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang Malaysia menggerebek kantor dana investasi negara 1MDB, pada Rabu (8/7). Penggerebekan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan aliran dana ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak.

1MDB mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka memperluas kerja sama penuh. Mereka juga telah menyiapkan dokumen dan bahan-bahan untuk penyelidikan petugas yang mengunjungi kantor mereka.

1MDB membantah telah memberikan uang kepada Najib. Mereka menyatakan, tindakan hukum harus diambil jika pelanggaran ditemukan.

Jaksa Agung Negara mengkonfirmasi pada pekan lalu, mereka telah menerima dokumen dari peyidik yang menemukan skandal antara Najib dan 1MDB. Dokumen yang diduga menyatakan adanya aliran dana sebesar 700 juta dolar ke rekening Najib, kali pertama dilaporkan The Wall Street Journal.

Selama ini Najib kerap mendapat kritik atas kepemimpinannya. Kritikan paling keras datang dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Kritik yang diutarakan Mahathir menyuarakan kekhawatiran akan utang 1MDB yang besar dan kurangnya transparansi. 1MDB dilaporkan terlilit utang hingga mencapai 11 miliar dolar.

Laporan Wall Street Journal mengatakan lima deposito dibuat ke rekening Najib. Dua transaksi terbesar, senilai 620 juta dan 61 juta dolar terjadi Maret 2013 menjelang pemilihan umum.

Namun, Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan penyidik ​​juga akan mempertanyakan The Wall Street Journal tentang dokumen perbankan rahasia tersebut. Dia mengatakan kebocoran dokumen itu sama saja dengan sabotase ekonomi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement