REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Amerika Serikat mendorong pembicaraan nuklir Iran, ke dalam kebuntuan. Sebab, Negeri Paman Sam itu melakukan tuntutan yang berlebihan.
Diplomat Iran di Wina sebagaimana dikutip kantor berita lokal Iran, Fars, Kamis (9/7) mengatakan, Barat dalam pembicaraan itu, terutama AS, telah mengajukan tuntutan yang berlebihan di luar kesepakatan sebelumnya dengan Iran.
"Ia menuduh Barat melancarkan 'permainan melempar kesalahan' untuk menimpakan tanggung-jawab atas kegagalan yang mungkin terjadi atas Iran," kata laporan Fars.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebelumnya mengatakan di Twitter, "Kami bekerja keras, tapi tidak tergesa-gesa, untuk menyelesaikan pekerjaan. Perhatikan kata-kata saya; kamu tak bisa mengganti kuda di tengah arus."
Pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan negara besar di dunia 'takkan tergesa-gesa' mewujudkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
Xinhua melaporkan AS siap meninggalkan pembicaraan jika keputusan berat tak dicapai secepatnya. Pembicaraan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman telah melebihi tenggat kedua, setelah lolos dari tenggar pada 30 Juni dan 7 Juli.