Ahad 12 Jul 2015 13:38 WIB

Dampak Erupsi Gunung Raung, Penerbangan Bali-Australia Masih Tertunda

Red:
 Seorang warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Seorang warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah warga Australia hingga kini masih terjebak di Bandara Ngurah Rai, Bali lantaran jadwal penerbangan mereka ditunda akibat erupsi Gunung Raung. Mereka mengeluh tidak mendapat informasi yang cukup dari pihak maskapai penerbangan.

Erupsi Gunung Raung di Jawa Timur telah menyebabkan ribuan penumpang, banyak di antaranya warga Australia, terjebak di Bali.
 
Mereka tidak bisa pulang ke Australia usai berlibur di Pulau Wisata tersebut.
 
Maskapai Virgin Australia dan Jetstar misalnya kembali menunda penerbangan dari Australia ke Bali hari ini, dengan alasan kondisi sekarang kembali tidak aman, setelah tadi malam maskapai ini sempat mengoperasikan penerbangan dari dan menuju ke Denpasar.
 
Seluruh penerbangan Maskapai Virgin hari ini juga dibatalkan, pihak maskapai Virgin baru akan mengambil keputusan sore ini mengenai layanan mereka besok.
 
Keputusan serupa juga dilakukan maskapai Jetstar yang menunda semua penerbangan pagi mereka yang berangkat dari Bali, sementara penerbangan malam maskapai itu masih akan dikonfirmasi kembali.
 
Lizzy Polak, yang terjebak di Bali sejak Rabu Sore kepada ABC mengatakan maskapai penerbangan sangat tidak membantu penumpang.
 
"[Jetstar] tidak memberikan informasi apapun untuk mengingatkan kita. Kita baru akan mendapatkan informasi kalau mendatangi langsung loket mereka dan bertanya soal jadwal penerbangan.” Katanya.
 
"Kami bahhkan baru mengetahui kalau jadwal penerbangan kami dibatalkan dari seorang warga Australia lainnya yang kami jumpai di motel,”
 
Polak mengatakan dengan penundaan ini dia terpaksa harus membayar seluruh biaya tambahan sendiri, karena asuransi perjalanannya tidak membayar apapun.
 
"Jetstar ataupun asuransi perjalanan kami tidak membayar semua tambahan kebutuhan ini, mereka juga tidak memberikan kami informasi,”
 
"Kami pergi ke bandara dan harus berbicara langsung dengan staf Jetstar dan tidak ada juga staf disana atau orang yang bisa kami tanyai, mereka hanya meninggalkan nomor hotline di Australia. 
 
"Menurut saya Jetstar tidak memberikan informasi yang cukup untuk mendukung kami,”
 
Gunung Raung, yang berlokasi 150 kilometer dari Bandara Denpasar masih terus mengalami erupsi, dan  angin bertiup kearah yang tidak bisa diduga sehingga prakiraan cuaca harus terus dipantau sepanjang hari, kata maskapai Virgin.
 
Saran terakhir dari Pusat Penasehat Debu Vulkanik dan Meteorologis (VAAC) mengatakan kondisi saat ini tidak lagi layak untuk beroperasinya penerbangan dari dan menuju Bandara Denpasar.
 
Juru bicara VAAC, Rebecca Patrick mengatakan debu panas kembali mengarah ke Bali.
 
“Kami sedang memantau angin yang ada di sekitar 4-5 kilometer di atmosfer dan pada tingkatan tersebut angin bertiup dari arah utara-barat, yang mendorong abu panas di selatan-timur dari gunung berapi bergerak menuju Pulau Bali, "dia kata.
 
"Pada tahap ini memang kumpulan abu panas tidak tepat berada di atas Bandara Denpasar, tetapi jaraknya semakin dekat dan kami terus menjaga kontak secara seksama dengan penerbangan yang beroperasi di kawasan itu."
 
Sebelumnya pagi ini, manajer umum dari Angkasa Pura, yang beroperasi bandara Bali, mengatakan ke-36 operator internasional dan 18 penerbangan domestik sudah mulai bisa melakukan penerbangan mereka dari dan menuju bandara lagi.
 
Kepala Angkasa Pura Trikora Hardjo bertemu eksekutif maskapai kemarin untuk membahas backlog besar penerbangan, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk dipulihkan kembali.
 
Beberapa penumpang beruntung bisa pulang karena kedua maskapai yakni Virgin dan Jetstar semalam bisa melakukan penerbangan dari dan menuju Bali semalam.
 
Menurut VAAC, abu vulkanik yang kasar dan panas dapat menyebabkan kegagalan mesin pada pesawat terbang.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement