REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengadakan diskusi dengan negara-negara di Afrika Utara untuk menemukan basis pesawat tanpa awak atau drone. Drone tersebut untuk meningkatkan pemantauan terhadap kelompok radikal ISIS.
Seorang pejabat AS bicara dengan Wall Street Journal Ahad (12/7), basisnya seperti di dekat benteng ISIS di Libya untuk membantu AS paham dengan apa yang terjadi di wilayah tersebut. Penerbangan pesawat tak berawak akan memberikan militer dan intelijen AS informasi nyata kegiatan kelompok militan di Libya.
Sayangnya, pejabat senior AS mengakui belum ada negara Afrika Utara yang sepakat menawarkan akses ke basis. Nantinya, basis tersebut berada di bawah kendali tuan rumah sementara AS diizinkan untuk menempatkan drone bersama sejumlah personil militer.
Sekutu AS, Mesir dan Tunisia berbatasan dengan Libya. Tapi WSJ melaporkan bila pejabat pemerintah menolak untuk mengidentifikasi negara-negara yang bisa menjadi basis drone AS.
Para pejabat militer AS mengatakan, drone yang diluncurkan dari pangkalan dapat pula digunakan dalam serangan udara terhadap ISIS di Libya.