Senin 13 Jul 2015 10:02 WIB

Proyek Ketiga Perluasan Masjidil Haram Telan Dana Rp 354 Triliun

Rep: C38/ Red: Erik Purnama Putra
Penampakan Masjidil Haram di Makkah pada malam hari.
Foto: Reuters
Penampakan Masjidil Haram di Makkah pada malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Mempersiapkan musim haji yang datang beberapa bulan mendatang, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz meresmikan proyek perluasan ketiga Masjidil Haram. Situs paling suci ini diharapkan dapat mengakomodasi lebih dari 1,85 juta umat Islam.

“Para peziarah akan mengucapkan selamat tinggal pada masalah berdesak-desakan,” kata Kepala Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdulrahman AlSedais, dilansir dari OnIslam, Senin (13/7).

Proyek perluasan diluncurkan pada Sabtu (11/7). Mencakup area 456 ribu meter persegi, yang ekspansi tersebut bertujuan menampung tambahan 770 ribu jamaah.

Dengan perkiraan biaya lebih dari 100 miliar saudi riyal atau sekitar Rp 354 triliun, ekspansi mencakup pengadaan sistem pintu elektronik yang canggih, sistem suara hitech meliputi 4.524 speaker, sistem pemantauan kamera sebanyak 6.635 unit, dan sistem pembersihan debu.

Perluasan juga mencakup tempat ibadah enam lantai dengan 680 elevator, 24 lift, dan 21 ribu toilet, selain tambahan fasilitas bagi penyandang cacat. Selain itu, ada pula perluasan halaman, terowongan, tambahan fasilitas pelayanan, dan jalan lingkar pertama.

Menurut pejabat Saudi, megaproyek itu diperkirakan akan menjadi proyek terbesar abad ini. Peluncuran proyek perluasan Masjidil Haram datang sepekan setelah peresmian megabandara di Madinah, yang menelan biaya 1,2 miliar dolar AS (Rp 15,9 triliun).

Dengan kapasitas delapan juta penumpang pada tahap pertama, bandara itu diharapkan dapat melayani hingga 18 juta penumpang pada fase kedua dan 40 juta pada fase ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement