REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO -- Gembong narkoba paling terkemuka, Joaquin "El Chapo" Guzman, kabur dari penjara dengan keamanan tinggi pada Sabtu (11/7) malam. Guzman melarikan diri melalui terowongan yang dibangun tepat di bawah selnya.
Kaburnya Guzman dari penjara untuk kedua kalinya ini membuat malu Presiden Enrique Pena Nieto. Sebab tertangkapnya Guzman tahun lalu, merupakan prestasi puncak pemerintahan Pena Nieto dalam melawan kartel narkoba di tengah kesengsaraan domestik.
Perburuan luas dilakukan mencakup pos pemeriksaan jalan raya, meningkatkan keamanan perbatasan dan penutupan bandara internasional. Namun itu semua belum membuahkan hasil, sejak Guzman berhasil melarikan diri.
Menurut mantan kepala U.S. Drug Enforcement Administration untuk operasi global, Michael S. Vigil, semua penghargaan yang Meksiko terima dalam upaya perang melawan narkoba dapat terhapus karena kasus ini. Menurutnya ini bisa mencoreng pemerintahan Pena Nieto.
"Saya tak berpikir mereka memperhitungkan kelicikan Chapo Guzman dan sumber daya tak terbatas yang ia miliki. Jika CHapo Guzman lari ke wilayah pegunungan yang dia kuasai di negara bagian Sinaloa, ia mungkin tak akan pernah tertangkap lagi," ujar Vigil.
Dalam konferensi pers Ahad, Komisaris Keamanan Nasional Meksiko Monte Alejandro Rubido mengatakan Guzman menyelinap keluar dari penjara melalui sebuah terowongan bawah tanah lebih dari 1,5 kilometer. Pelarian Guzman menurut Rubido berakhir di sebuah bangunan tak terpakai di dekat kota setempat.
Guzman diketahui menghilang saat penjaga memasuki selnya di penjara Altiplano, Meksiko. Di selnya, penjaga menemukan lubang dengan diameter 50 centimeter di area kamar mandi. Penjaga juga menemukan sebuah tangga turun setinggi sekitar 10 meter ke dalam terowongan setinggi 1,7 dan lebar 70-80 centimeter. Di luar penjara Altiplano, di bangunan tempat Guzman muncul, petugas bergantian berjaga.
Rubido mengatakan, 18 petugas dari lembaga pemasyarakatan sedang diinterogasi, di unit khusus kejahatan terorganisir di kantor Kejaksaan Agung.
Setelah peluncuran operasi besar-besaran untuk mencari Guzman, Pena Nieto memerintahkan penyelidikan apakah ada pejabat publik yang terlibat dalam pelarian Guzman. Menurut Pena Nieto ini merupakan penghinaan besar terhadap negara Meksiko.
"Tapi saya memiliki keyakinan lembaga, bisa menangkap kembali kriminal ini," katanya dalam sebuah pernyataan dari Paris.
Guzman merupakan salah satu bos kejahatan top dunia. Ia menjalankan Kartel Sinaloa yang telah menyelundupkan miliaran dolar kokain, ganja dan metamfetamin ke Amerika Serikat.
Ini bukan kali pertama Guzman berhasil melarikan diri. Pada 2001, Guzman berhasil lari setelah membayar penjaga untuk menyelinapkannya keluar penjara Puente Grande. Setelah 13 tahun berhasil melarikan diri, ia kembali ditangkap pada Februari 2014, di Sinaloa.
Setelah Guzman ditangkap pada tahun 2014, Pena Nieto mengatakan pelarian El Chapo "tidak akan pernah terjadi lagi."
Pejabat pemerintah berjanji pada Ahad, Guzman akan ditangkap kembali.