REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Serangan udara koalisi Arab Saudi menewaskan 21 warga sipil setelah dua hari gencatan senjata Ramadhan, Senin (13/7). Seorang warga mengatakan tiga rudal telah menghancurkan 15 rumah dan menewaskan 21 orang serta melukai 45 warga lainnya.
Sebelumnya PBB menetapkan jeda dalam pertempuran sejak Jumat (10/7) agar bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan. Namun koalisi Arab Saudi mengatakan belum diminta oleh Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi untuk menghentikan penyerangan pada kelompok Houthi.
Juru Bicara Koalisi Arab Saudi Brigjen Ahmed al Asiri mengatakan tidak akan melakukan gencatan senjata. Karena Houthi pun tak memiliki komitmen dalam gencatan tersebut. Lagipula tidak ada pengamat PBB yang memantau kemungkinan adanya pelanggaran.