Selasa 14 Jul 2015 16:50 WIB

Akhirnya Iran dan Barat Capai Kesepakatan Nuklir Bersejarah

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja Iran berdiri di depan pembangkit nuklir Bushehr di Teheran, Iran.
Foto: Reuters/Mehr News Agency/Majid Asgaripour
Pekerja Iran berdiri di depan pembangkit nuklir Bushehr di Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Enam negara kekuatan dunia dan Iran akhirnya mencapai kesepakatan bersejarah terkait program nuklir Iran. Iran setuju menghentikan program nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi setelah negosiasi panjang selama 18 hari di Wina.

Dilansir Al Jazeera, kesepakatan diumumkan pada Selasa (14/7) oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini. Mereka menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan bersama di ibu kota Austria, Wina.

Kesepakatan akan menjaga Iran agar tak memproduksi cukup bahan yang bisa digunakan untuk senjata nuklir setidaknya selama 10 tahun. Kesepakatan juga memberlakukan ketentuan baru terkait inspeksi ke fasilitas Iran, termasuk ke situs militer.

Iran menolak penyelidikan terhadap negara tersebut terkait senjata nuklir. Mereka juga menuntut embargo senjata PBB agar segera dicabut.

Kesepakatan juga menuntut setiap resolusi Dewan Keamanan PBB menyetujui kesepakatan lebih luas untuk tak lagi menggambarkan kegiatan nuklir Iran sebagai hal yang ilegal. Selama ini negara kekuatan dunia menuduh Iran berupaya membangun senjata nuklir. Iran membantah keras tuduhan tersebut.

Kesepakatan ini mengakhiri hampir 12 tahun masalah nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yakni Amerika Serikat, Inggris, Cina, Prancis, Jerman dan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement