REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyalurkan sumbangan kemanusiaan dari rakyat Indonesia sejumlah 352,5 ribu Euro atau setara dengan Rp 5,2 miliar untuk rakyat Palestina yang tersebar di kamp-kamp pengungsi di hampir seluruh Lebanon.
“KNRP bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan setempat Human Charity for Relief and Development (HCRD),” ungkap Ketua Harian KNRP Caca Cahayaningrat selepas mendarat di Bandara Internasional Soekarna Hatta, Jakarta, Rabu (15/7).
Menurut Caca, hal ini juga sebagai bentuk kepeduliaan bangsa Indonesia untuk memberikan kegembiraan kepada rakyat Palestina di pengungsian saat menghadapi hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
Program penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut, di antaranya pemberian paket bahan pokok, buka puasa bersama yatim dan dhuafa di pengungsian, pemberian paket bingkisan lebaran untuk yatim dan janda, juga pemberian bantuan untuk penerangan masjid-masjid di kamp pengungsian, di Lebanon Timur, Utara dan Selatan.
Di hari pertama penyaluran, Jumat (10/7) tim kemanusiaan Humanitarian Aid For Palestine 2015 (HA4P 2015) ini memulai kunjungan ke wilayah Ba’albak, Biqa’ Lebanon Timur, tepatnya di Kamp Jalil, tempat penampungan sementara para pengungsi Palestina yang mengungsi dari Suriah.
Tempatnya terlihat tidak layak, terlihat dari berkumpulnya tiga sampai empat keluarga di satu ruangan, dengan penerangan dan air yang seadanya. Namun, dengan kondisi seperti itu para pengungsi Palestina ini begitu tabah dan hangat dalam menerima kedatangan KNRP.
Pada hari yang sama, KNRP menyalurkan bantuan berupa paket bahan pokok, bingkisan lebaran untuk yatim dan janda serta buka puasa bersama yang dipusatkan di kamp pengungsian Al Faraah, di daerah Biqa’, Lebanon Timur.
Sebelum buka puasa bersama, rombongan menyempatkan berkunjung ke Kamp Birulyas untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi yang sangat memprihatinkan.
Kemudian, di hari kedua, Sabtu (11/7), KNRP melanjutkan perjalanan ke kamp pengungsian di Lebanon Selatan, tepatnya di wilayah Shoida dan Shour. Di Shoida, KNRP menyerahkan satu unit mobil ambulan kepada Yayasan Asy Syifaa sebagai lembaga kesehatan terbesar di Lebanon.
Sementara di Kamp Bash di wilayah Shour, KNRP melakukan serangkaian kegiatan bersama HCRD sampai dengan berbuka puasa bersama ribuan yatim dan dhuafa.
Memasuki hari ketiga, tepatnya Ahad (12/7), KNRP yang semestinya melakukan perjalanan ke Kamp Yarmouk Suriah mendapatkan kendala terkait proses perizinan. Namun, KNRP tetap menyalurkan bantuan tersebut melalui Thariqul Hayah (Hayat Yolu) perwakilan Lebanon, sejumlah 50 ribu Euro setara dengan Rp 750juta.
Akhirnya, KNRP melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Markas Hanin di utara Lebanon di wilayah Kamp Badawi, Thoroblus yang menangani pengungsi Palestina yang menyandang disabilitas.
“Hampir semua hasil karya penyandang disabilitas ini dibeli KNRP untuk dilelang di Indonesia dalam penggalangan dana kemanusiaan,” imbuh Caca.
KNRP juga menyerahkan bantuan untuk pusat kesehatan di Kamp Burj Syimali, Shour kepada HCRD.
Sekaligus menyalurkan bantuan untuk Rumah Tahfidz Qur’an “The First Qibla Association For Holy Qur’an” pimpinan Syaikh Muhammad Ali, yang menaungi ribuan penghafal Alquran yang bersanad langsung kepada Rasulullah SAW.