Kamis 16 Jul 2015 16:38 WIB

Pemerintah Pengasingan Yaman Kembali dari Arab Saudi

Kelompok Houthi menyerang kilang minyak Buraiqah di Aden, Yaman, Sabtu (27/6).
Foto: reuters
Kelompok Houthi menyerang kilang minyak Buraiqah di Aden, Yaman, Sabtu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Beberapa menteri dan pejabat intelijen mendarat di kota bergolak Aden, Yaman Selatan, Kamis (16/7). Ini merupakan kunjungan pertama pemerintah pengasingan di Arab Saudi dalam perang lebih dari tiga bulan di sana.

Langkah tersebut untuk mengembalikan wilayah kunci dari tangan kelompok Houthi oleh pejuang Yaman dukungan Saudi. Aden diutamakan pihak bertikai sejak pejuang Houthi mulai mengepung wilayah itu pada Maret.

Mereka tiba dengan helikopter di pangkalan udara militer di barat Aden. Dalam kunjungan tersebut terdapat menteri dalam negeri dan angkutan, mantan menteri dalam negeri, kepala intelijen, dan wakil ketua DPR.

"Presiden di pengasingan, Abd-Rabbu Mansour Hadi, mengutus kelompok ini kembali ke Aden untuk menyiapkan keamanan dan memastikan ketenangan menjelang lembaga negara dihidupkan k4embali di Aden," kata salah satu pejabat itu kepada Reuters.

Pejuang lokal telah merebut bandara kota dan pelabuhan utama dari kelompok milisi di bagian utara dalam dua hari terakhir, petugas medis mengatakan dalam peperangan tersebut telah menewaskan dan melukai puluhan orang.

Kelompok Houthi mengatakan pengambilalihan ibu kota Sana'a pada bulan September oleh mereka dan mendorong pertempuran ke Yaman Selatan dan timur pada Maret dan April lalu merupakan bagian dari revolusi terhadap pemerintahan yang korup dan militan Muslim Sunni garis keras.

Menurut data PBB, lebih dari 3.500 orang telah tewas dalam serangan udara dan pertempuran di Yaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement