Sabtu 18 Jul 2015 20:19 WIB

Karena Tonton Dokumenter Jengis Khan, Cina Pulangkan 9 Wisatawan

Terminal satu Beijing International Airport
Foto: Dailymail
Terminal satu Beijing International Airport

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina akan memulangkan sembilan wisatawan mancanegara, yang ditahan pada pekan lalu, karena beberapa di antara mereka menonton film dokumenter tentang Jenghis Khan, kata juru bicara wisatawan itu pada Sabtu (17/7).

Pembebasan pelancong itu --lima berasal dari Afrika Selatan, tiga dari Inggris, dan satu dari India-- menjadi penanda akhir perkara menghebohkan dunia antarbangsa. Sebelumnya, pihak berwenang di wilayah Inner Mongolia menahan wisatawan itu, yang kebanyakan berusia lanjut, saat mereka berwisata 47 hari ke berbagai tempat bersejarah.

Yayasan sosial asal Afrika Selatan, yang mewakili keluarga tahanan, mengatakan bahwa pemerintah Cina berkomunikasi soal penangkapan itu kepada pemerintah di Cape Town dan beralasan bahwa mereka menonton video "teror", yang mempunyai hubungan dengan kelompok terlarang.

Pemerintah Cina sendiri sampai saat belum secara resmi mengungkapkan tindakan kriminal apa yang telah dilakukan para tahanan, dan hanya menyatakan bahwa mereka telah bersalah karena melanggar hukum.

Sementara itu, juru bicara dua wisatawan asal Inggris--yaitu Hoosain Jacobs (74 tahun) dan istrinya Tahira (68)--mengatakan bahwa video yang bercerita tentang tokoh Mongolia dari abad ke-13 kemungkinan besar telah menyebabkan "kesalah-pahaman yang tidak dikehendaki".

"Mereka menonton film dokumenter tentang Jenghis Khan untuk lebih memahami wilayah yang mereka kunjungi. Dan film inilah yang secara salah diartikan sebagai materi 'propaganda'," kata juru bicara tersebut dalam pernyataan tertuis.

Ia menambahkan bahwa para turis itu mengunjungi pemakaman Jenghis Khan satu hari sebelum mereka ditahan.

Hingga kini masih belum diketahui kenapa Tiongkok melarang film tersebut. Namun pemerintah di negara itu memang sedang sangat sensitif terkait ketegangan etnis di wilayah Mongol pada beberapa tahun terakhir.

Cina telah menangkap sejumlah kelompok yang memperjuangkan hak-hak khusus bagi etnis Mongol, serta memenjarakan tokoh etnis tersebut dengan tuduhan separatisme pada 1996. Selain sembilan wisatawan tua itu, 11 orang lainnya juga ditangkap namun sudah dilepaskan pada pekan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa kesehatan para tahanan kini masih berada dalam kondisi yang baik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement