Sabtu 18 Jul 2015 23:48 WIB

Pesan Moral dari Gaza tentang Tragedi Tolikara

abdillah onim, relawan indonesia di gaza, palestina
Foto: dok.pribadi
abdillah onim, relawan indonesia di gaza, palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Abdillah Onim, saksi hidup tragedi berdarah di dua negara, yakni di Maluku, Indonesia dan Gaza, Palestina, mengatakan saat umat Islam di seluruhh dunia, tengah menikmati Hari Raya Idul Fitri, dikejutkan adanya pembakaran tempat ibadah.

Menurut Onim, pembakaran tempat ibadah yang terjadi ketika pelaksanaan shalat Idul Fitri, mengejutkan umat Muslim tak hanya di wilayah Nusantara, tapi juga mengejutkan umat Muslim di seluruh dunia.

Menurut Onim, peristiwa pembakaran tempat ibadah, sungguh menyedihkan dan menyesakkan dada. ''Pembakaran tempat ibadah di Tolikara, sungguh menyesakkan dada,'' tulis Onim melalui surat elektronik yang diterima Republika, Sabtu (18/7) malam.

''Kejadian itu sangat menyesakkan dada. So pasti marah dan emosi wong saya juga bergama Islam seperti warga Muslim di Tolikara Papua,'' jelasnya.

Onim yang telah tinggal selama enam tahun di Gaza dan menikahi Muslimah Gaza, berasal dari wilayah timur Indonesia yaitu Halmahera Maluku Utara.

Ia mengaku dilahirkan di Desa Toara, Kecamatan Galela, 33 tahun silam, ''Dialek kami sama jadi biar sejenak saya menggunakan dialek ketimuran Indonesia, semoga warga Papua dan Irian Jaya khususnya penganut agama Kristen dapat membaca artikel ini,'' tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement