REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gedung Putih mengutuk serangan ISIS yang menewaskan lebih dari 100 orang, Jumat (17/7). Dalam pernyataannya pada Sabtu (18/7) tersebut, Gedung Putih menyebut serangan tersebut menjadi satu lagi contoh kekejaman yang dilakukan kelompok miltan tersebut.
"Amerika Serikat tetap teguh dalam komitmennya untuk bekerja dengan Perdana Menteri (Haider) al-Abadi, mitra kami di Irak dan masyarakat internasional untuk mengakhiri kejahatan ISIL ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price.
Serangan terjadi di sebuah pasar di kota Irak. Serangan berupa ledakan di Khan Bani Saad, sekitar 30 km dari Baghdad. Ledakan tersebut juga menghancurkan beberapa bangunan.
Dalam satu pernyataan, kelompok militan Sunni mengatakan bila serangan tersebut untuk membalas pembunuhan terhadap kaum Muslim Sunni di kota Hawija. Dikatakan, pelaku bom bunuh diri itu membawa sekitar tiga ton bahan peledak.