REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Partai Nasionalis Taiwan telah memilih seorang perempuan yang merupakan mantan guru dan wakil legislatif untuk maju dalam pemilihan presiden tahun depan. Dia adalah Hung Hsiu-chu.
Ia akan melawan kandidat perempuan lainnya yakni Tsai Ing-wen dari oposisi Partai Progresif Demokratik. Tsai merupakan ketua dan seorang penasehat yang sangat hati-hati dengan Cina.
Dengan adanya dua perempuan memperebutkan puncak kekuasaan, Taiwan menorehkan sejarah. Untuk pertama kalinya Taiwan akan dipimpin seorang perempuan.
Taiwan menganut demokratis sejak akhir 1980-an. Negara tersebut tidak pernah memilih presiden perempuan atau memiliki pilihan antara dua kandidat wanita yang didukung oleh partai-partai besar.
Sejauh ini, Tsai memimpin dalam jajak pendapat menjelang pemilihan Januari 2016 mendatang. Hubungan dengan Beijing menjadi sebuah isu kampanye awal bagi negara tersebut.
Seperti diketahui, Beijing mengklaim kedaulatannya atas pemerintahan Taiwan. Negara tirai bambu itu menegaskan bahwa kedua belah pihak pada akhirnya akan bersatu kembali.