REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron berharap pihaknya dapat membantu AS lebih banyak untuk menghancurkan ISIS di Suriah, Ahad (19/7). Sejauh ini keterlibatan Inggris di Suriah masih terbatas misi pengintaian saja.
Sebelumnya Cameron gagal mendapatkan persetujuan parlemen untuk melakukan aksi militer melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al Assad 2013 lalu. Ini merupakan kesempatan bagi dia untuk mendapatkan persetujuan parlemen bergabung dengan AS melawan ISIS di Suriah.
"Saya ingin Inggris berbuat lebih banyak, saya harus segera melobi parlemen agar berada di pihak saya," ujar Cameron. Sumber pemerintah lain mengatakan Cameron dapat menunggu sampai oposisi Partai Buruh memilih pemimpin baru September mendatang.
Cameron juga memberikan peringatan bagi warganya untuk berpikir sebelum bergabung dengan ISIS. Saat ini setidaknya 700 warga Inggris telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak.
Departemen Pertahanan mengatakan pilot Inggris bersama dengan pasukan AS dan Kanada telah bergabung melakukan serangan udara di Suriah, Jumat (17/7). Masalah ini pun menyulut kemarahan beberapa anggota parlemen.