REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pemerintah negara bagian Australia Barat berencana mengampanyekan secara luas pemahaman masyarakat mengenai Islam dan Komunitas Umat Muslim.
Menteri Hubungan Multikultural, Mike Nahan menguraikan rencana tersebut usai demonstrasi akhir pekan yang dilakukan kelompok anti-Islam dan anti-rasisme di Perth dan ibukota negara lainnya.
"Ada ketegangan yang tumbuh antara orang-orang lintas kelompok yang sebagian xenofobia (mengidap ketakutan irasional terhadap orang asing,Red), dan orang-orang di sisi lain yang suka memberontak," katanya dilansir ABC, Senin (20/7).
Nahan menjelaskan, selama ini Australia Barat sukses mengatasi hubungan antara komunitas multikultural, namun ia menegaskan perlunya mengurangi ketegangan yang kini tumbuh melalui kampanye tersebut.
"Islam adalah agama yang cinta damai, bagian utama dari masyarakat multikultural kami. Kami merasa perlu mendorong dan membuat masyarakat luas memahami hal tersebut," papar Nahan.
Nahan mengatakan, kampanye yang akan diluncurkan selama enam bulan ke depan itu bertujuan meningkatkan dialog dan pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.
"(Untuk) memastikan bahwa publik yang lebih luas tahu tentang Islam, tahu para pemimpin Islam, mengenal masyarakat dan kepentingan dan karakternya," ungkapnya.