Selasa 21 Jul 2015 11:37 WIB

HRW: Israel Lakukan Penangkapan Paksa Anak Palestina

Rep: c07/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak Palestina bermain di reruntuhan bangunan yang hancur akibat bombardir serangan udara Israel,Jumat (11/7).
Anak-anak Palestina bermain di reruntuhan bangunan yang hancur akibat bombardir serangan udara Israel,Jumat (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Human Rights Watch (HRW), Senin (20/7) mengatakan Israel melakukan penangkapan secara paksa dan kasar terhadap anak-anak Palestina. Dalam laporannya, HRW mengatakan Israel menggunakan ancaman dan memaksa para anak menandatangani pengakuan.

HRW mengeluarkan laporan tersebut di saat Menteri Pertahanan AS Ashton Carter memulai kunjungannya ke Israel.

"Pemerintah Israel gagal menginformasikan kepada orang tua terkait penangkapan dan keberadaan anak-anak mereka," tulis lembaga pengawas HAM yang berbasis di New York tersebut, dilansir dari Al Arabiya, Senin (20/7).

Direktur HRW untuk Timur Tengah Sarah Leah Whitson mendesak Amerika Serikat menekan Israel segera mengakhiri praktik kekejaman yang dilakukan tentara Israel terhadap anak-anak Palestina.

“Pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekerasan yang tidak perlu untuk menangkap atau menahan anak-anak Palestina,” kata HRW dalam laporan yang memberikan rincian penangkapan kasar terhadap enam anak Palestina.

Pasukan menarik paksa anak-anak, melemparkan granat setrum kepada mereka, memukul mereka dalam tahanan, mengancam dan menginterogasi mereka tanpa kehadiran orang tua atau pengacara, dan gagal memberitahu orang tua keberadaan mereka.

Seperti dalam satu kasus, seorang anak bernama Rashid S (11 tahun). Ia ditangkap di Yerusalem Timur dan dianeksasi pada November. Menurut HRW, petugas memperlakukan anak tersebut dengan kasar.

"Ia berjalan dengan tas yang ditaruh di atas kepalanya, Rashid juga ditendang dan disiksa secara lisan," tulis HRW.

Rashid ditangkap lantaran dituduh melemparkan batu saat terjadinya kerusuhan di Yerusalem sebelum perang di Jalur Gaza pada Juli-Agustus 2014.

Selain Rashid, di Tepi Barat Malak al-Khatib (14) juga ditangkap secara paksa. Menurut keterangan dari Khoula, ibu dari gadis tersebut, anaknya dicurigai melemparkan batu di jalan yang digunakan orang Yahudi.

"Empat tentara memukulnya dengan sesuatu seperti tongkat, bahkan selama penangkapan Malak sampai kehilangan kesadaran," kata Khoula.

Kemudian, lanjut Khoula, saat tersungkur di tanah, anaknya juga terus ditendang. Bahkan salah satu tentara menginjak leher anaknya.

"Anak-anak mengompol karena rasa takut selama penangkapan, dan memiliki mimpi buruk setelah itu," kata HRW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement