REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan Amerika Serikat ingin menjadi "tetangga baik" bagi Kuba, namun memperingatkan bahwa jalan untuk hubungan penuh masih panjang dan rumit.
Saat berbicara dalam bahasa Spanyol bersama timpalannya dari Kuba, Bruno Rodriguez, hanya beberapa jam setelah hubungan diplomatik dipulihkan setelah absen lima dasawarsa, Kerry mengatakan Washington menyambut awal baru hubungannya dengan rakyat dan pemerintah Kuba.
"Tapi ini mencerminkan realitas bahwa Perang Dingin telah berakhir lama, kepentingan kedua negara lebih baik dipenuhi dengan keterlibatan daripada keterasingan," kata Kerry dalam jumpa pers yang penuh sesak di Departemen Luar Negeri.
Perbedaan itu kemudian segera diungkapkan oleh Rodriguez yang dengan segera menuntut diakhirinya blokade ekonomi Amerika Serikat di negara pulau di Karibia yang diperintah oleh komunis itu dan pengembalian wilayah yang digunakan sebagai pangkalan militer dan penjara Amerika Serikat di selatan Teluk Guantanamo.
"Benar-benar mencabut blokade, pengembalian wilayah yang diduduki secara ilegal di Guantanamo, serta menghormati kedaulatan Kuba dan memberikan kompensasi kepada kerusakan ekonomi dan kemanusiaan rakyat kami, hal-hal itu sangat penting untuk dapat bergerak menuju pemulihan hubungan," kata Rodriguez.
Kerry mengatakan pemerintahan Presiden Barack Obama ingin mencabut embargo ekonomi yang dikenakan pada pulau Karibia itu pada tahun 1962 dan ia berharap itu akan terjadi segera.