REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para pengunjuk rasa berkumpul di Times Square, New York, menggelar aksi untuk mengecam kesepakatan nuklir Iran. Mereka menganggap kesepakatan sebagai ancaman terhadap Israel dan keamanan global dan menuntut Kongres Amerika Serikat menolak perjanjian tersebut.
Aljazirah melaporkan pada Kamis (23/7), protes datang saat Menteri Luar Negeri AS dan pejabat senior lainnya memberikan penjelasan mengenai kesepakatan di depan anggota Kongres. Saat pembicaraan berlangsung beberapa anggota Kongres keluar, mereka sangat skeptis dengan kesepakatan.
Di New York, penyelenggara aksi 'Stop Iran Rally' Jeffrey Wiensenfeld mengklaim ada 10 ribu orang di kerumunan. Para pengunjuk rasa mengangkat bendera Amerika dan plakat yang mengecam kesepakatan. Sementara itu ribuan orang di belakang barikade polisi meneriakan kata, "Matikan Kesepakatan!".
Mantan Gubernur New York George Pataki mengatakan, warga yang berkumpul sepakat satu suara untuk menolak kesepakatan dengan Iran. Menurutnya Kongres harus melakukan tugasnya dan berdiri untuk Amerika. Ia meminta Kongres menyatakan tidak untuk kesepakatan dengan Iran.
" Ini adalah kesepakatan mengerikan, harus ditolak," ungkapnya.
Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan dari 79 persen orang Amerika yang mengetahui kesepakatan, 48 persen diantaranya tak setuju. Aksi juga menyatakan dukungan pada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang mengkritik kesepakatan Iran. Kebanyakan demonstran merupakan pendukung pro-Israel, meski penyelenggara mengatakan aksi mewakili semua warga AS dari semua agama dan keyakinan politik.