REPUBLIKA.CO.ID, KENYA – Menteri Dalam Negeri Kenya meminta media asal AS, CNN, untuk meminta maaf karena telah menyebut Afrika Utara sebagai “sarang terror” menjelang kunjungan Presiden Barack Obama pada hari Jumat ini (24/7).
Dilansir dari BBC pada Jumat (24/7), Menteri Joseph Nkaissery menyatakan pada konferensi pers bahwa CNN akan membuat permintaan maaf "jika media tersebut cukup beradab". Hashtag #SomeoneTellCNN menjadi tren di seluruh dunia karena Kenya mengecam CNN, yang sampai saat ini belum ada berkomentar.
Laporannya fokus pada ancaman yang ditimbulkan oleh Alqaidah terkait kelompok al-Shabab. Obama "tidak hanya menuju ke tanah air ayahnya, tetapi ke daerah yang merupakan sarang teror", kata laporan CNN.
Dengan kantor pusat di negara tetangga Somalia, Al Shabab telah melakukan serangkaian serangan di Kenya. Dalam serangan terburuk, 148 orang tewas ketika terjadi serangan hari panjang di Garissa University College di bulan April.
Nkaissery mengatakan Kenya berada di risiko serangan seperti negara lain, tapi ini tidak mengubahnya menjadi "sarang teror". "Saya mendesak Kenya untuk memperlakukan berita CNN dengan penghinaan yang layak," katanya, menurut tweet surat kabar Kenya, Daily Nation.
CNN mengutip Analis keamanan Seth Jones yang mengatakan bahwa Al Shabab bisa melakukan serangan selama kunjungan Obama.
"Keamanan bagi presiden mungkin akan sangat signifikan dan itu berarti Al Shabab mungkin akan melakukan sesuatu. Berdasarkan apa yang telah mereka lakukan baru-baru ini, kepergian (Obama) ke sana merupakan sasaran empuk," katanya.