REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan seruan mendesak untuk iuran bagi badan bantuan dunia untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Kamis (23/7).
PBB mengatakan menghadapi ancaman keuangan yang belum pernah terjadi. Koordinator khusus untuk upaya perdamaian Palestina, Nicholay Mladenov memperingatkan Dewan Keamanan PBB, UNRWA kekurangan 100 juta dolar Amerika Serikat (lebih dari satu triliun rupiah) yang perlu ditutup dalam beberapa pekan mendatang.
"Jika tidak ada bahaya nyata sekolah UNRWA yang mendidik 500 ribu anak-anak di seluruh Timur Tengah tutup. Itu akan berakibat sangat buruk bagi anak-anak pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Libanon dan Suriah, serta untuk ketenangan dan keamanan wilayah tersebut yang sudah kacau," katanya.
Mladenov juga mendesak negara penyumbang agar meningkatkan dukungan mereka kepada Pemerintah Palestina yang mengalami kekurangan 500 juta dolar Amerika Serikat (lebih kurang lima triliun rupiah) pada tahun ini. Kekurangan itu menurutnya, tidak bisa ditutup dengan hanya kebijakan fiskal.