REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama mendesak Inggris tetap bergabung dalam Uni Eropa. Obama memperingatkan menetap di kelompok itu diperlukan untuk membantu melestarikan pengaruh global Inggris.
Pernyataan Obama itu, dalam wawancara dengan BBC dan ditayangkan pada Kamis (23/7) muncul menjelang pelaksanaan penentuan pendapat Inggris, yang akan menentukan negara itu akan tetap bergabung dengan Uni Eropa atau tidak.
"Keberadaan Inggris dalam Uni Eropa memberi kami kepercayaan diri lebih besar tentang kekuatan serikat lintas Atlantik itu. Kami ingin memastikan Inggris terus memiliki pengaruh tersebut," kata Obama.
Obama melanjutkan pernyataannya dengan merujuk ke Uni Eropa sebagai sebuah landasan lembaga yang dibangun setelah Perang Dunia II, yang telah membantu membuat komunitas global menjadi lebih aman dan lebih makmur.
Perdana Menteri Inggris David Cameron berjanji mengadakan sebuah referendum mengenai keanggotaan negara itu dalam Uni Eropa pada akhir 2017. Pemungutan suara yang akan dilakukan setelah kelompok Konservatif Cameron memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada Mei lalu, dijadwalkan berlangsung kira-kira sebelum 2017 tetapi kemungkinan juga bisa berlangsung pada awal tahun depan.
Cameron sedang melakukan negosiasi dengan para pemimpin Uni Eropa mencoba untuk mengubah persyaratan keanggotaan Inggris dalam blok itu sebelum melaksanakan referendum.
Pada bulan lalu, Cameron mengatakan kepada wartawan pada KTT G7 di Jerman dia bertujuan merundingkan kembali, mendapatkan kesepakatan yang mencakup kepentingan Inggris dan kemudian merekomendasikan Inggris untuk tetap bergabung dalam Uni Eropa.
Uni Eropa dalam beberapa pekan terakhir telah diguncang dengan perundingan, yang diwarnai perdebatan antara Yunani dan kreditor internasional untuk mengamankan dana talangan ketiga bagi Yunani dan mencegah negara itu terlempar keluar dari Uni Eropa.