REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Populasi udang coklat di lepas pantai Swedia Barat bermigrasi ke perairan yang lebih dingin agak ke utara. Hasil penelitian terbaru menyebutkan pemanasan global menghangatkan habitat hewan itu sehingga mereka terpaksa 'mengungsi'.
Studi oleh Gothenburg University menyebutkan udang jenis yang biasa ditemukan di bagian selatan Laut Utara, dapat meninggalkan daerah itu sebab air menghangat pada masa depan. "Udang itu mungkin berjuang hidup di bagian selatan (laut itu)," kata Carl Andre, profesor arkeologi kelautan.
Para peneliti menemukan ada hubungan antara kehadiran hewan laut itu dan temperatur air setelah mereka mengumpulkan DNA udang di beberapa bagian Atlantik Utara. Penelitian sebelumnya memperlihatkan temperatur laut yang naik akibat perubahan iklim dapat membuat spesies laut mencari lingkungan yang lebih dingin.
Udang coklat, spesies yang telah dikategorikan sebagai hampir terancam kepunahan oleh University of Agricultural Sciences di Swedia, juga dapat mulai merasakan perbedaan saat Laut Utara bagian hilir menghancat dan berubah jadi lebih asam. NamuN Carl Andre menolak untuk mengesampingkan kemungkinan udang Laut Utara menyesuaikan diri dengan habitat baru. Dalam hal itu ia mengatakan perkembang-biakan mereka akan mengembangkan kolam gen yang lebih unik.
"Itu adalah masalah besar mengenai perubahan iklim laut: Apakah semua spesies akan bisa menyesuaikan diri dengan temperatur yang berubah dan kandungan garam dalam waktu 50 sampai 100 tahun," kata Andre.