REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengumumkan gencatan senjata selama lima hari di Yaman, Sabtu (25/7). Gencatan senjata tersebut diberlakukan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.
Gencatan senjata berlaku mulai Ahad (26/7). Koalisi Arab telah membombardir militan Houthi dan pasukan keamanan yang setia kepada presiden Ali Abdullah Saleh sejak 26 Maret.
Pengumuman gencatan senjata itu dibuat setelah 80 orang tewas dalam serangan udara di kota Taiz, Sabtu pagi. Selain itu, 150 orang luka-luka.
Pemberitahuan gencatan senjata menyatakan pasukan koalisi akan menghentikan seluruh kegiatan militer. Namun, militer memiliki hak merespon pelanggaran yang dilakukan Houthi dan pasukan pro-Saleh.