Ahad 26 Jul 2015 09:49 WIB

Kerap Lontarkan Pernyataan Provokatif, Bahrain Panggil Diplomat Iran

Perdana Menteri Bahrain, Sheikh Khalifah bin Salman
Perdana Menteri Bahrain, Sheikh Khalifah bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Bahrain pada Sabtu (25/7) memanggil seorang diplomat Iran dan menyoroti pengutukannya terhadap pernyataan bermusuhan yang berulangkali disampaikan para pejabat Iran terhadap Kerajaan Teluk tersebut.

Itu adalah untuk kedua kali selama Juli Kementerian Luar Negeri Bahrain memanggil seorang diplomat dari Iran untuk menekankan perlunya prinsip hidup bertetangga yang baik, dan mematuhi hukum internasional serta Piagam PBB.

Piagam PBB, katanya, menekankan pencegahan dan penolakan semua bentuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.

"Kerajaan Bahrain menegaskan berlanjutnya pernyataan provokatif yang sengaja disampaikan oleh para pejabat Iran pada semua tingkat dan campur tangan mereka mendukung aksi subversif dan bujukan hanya mencerminkan sikap bermusuhan yang jelas," kata Kementerian tersebut dalam satu pernyataan.

Itu juga secara jelas mengungkapkan strategi campur tangan sesungguhnya dalam urusan Bahrain dengan tujuan memicu kerusuhan dan menyebar ketegangan di wilayah itu.

Ketua Parlemen Arab Ahmed bin Mohammed Al-Jarwan, Dewan Syura, Dewan Tertinggi Urusan Islam (SCIA), Kamar Dagang dan Industri Bahrain pada Sabtu mengutuk campur tangan Iran dalam urusan dalam negeri di negara lain di wilayah tersebut. Pegiat independen hak asasi manusia Bahrain Salman Nasser mengumumkan mereka pada Ahad berencana melancarkan petisi online menentang pernyataan provokatif dan campur tangan Iran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement