REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Krisis ekonomi sangat berpengaruh dalam tingkat kesenjangan masayarakat suatu negara. Hal ini terjadi di Rusia, terbukti angka penguntilan atau pencurian di toko meningkat.
Nilai barang yang dicuri tahun lalu di Rusia mencapai 930 juta ruble atau lebih dari Rp 214 miliar. Angka pengutilan yang meningkat terjadi seiring krisis ekonomi yang mendera Rusia akibat sanksi Barat terkait konflik Ukraina serta anjloknya harga minyak.
Nilai ruble Rusia terpuruk 40 persen terhadap dollar dan 34 persen terhadap euro tahun lalu. Inflasi di Negara Beruang Merah juga meningkat 11,4 persen.
Diberitakan The Independent, Ahad (26/7), jumlah ini meningkat 44 persen dari nilai pengutilan tahun 2013 yaitu 648 juta ruble. Akibatnya, pendapatan negara turun 3,1 persen dalam kuartal pertama 2015.
Di antara yang paling sering dicuri adalah minuman alkohol, caviar dan makanan dan barang lainnya seperti cokelat dan alat cukur.
Kantor Pajak Federal mengungkapkan bahwa pengutilan paling banyak terjadi di ibukota Moskow yang jumlahnya lebih dari setengah kasus pencurian toko pada 2014.