Senin 27 Jul 2015 10:16 WIB

Turki Gelar Pertemuan Khusus dengan Duta NATO

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris NATO Jens Stoltenberg.
Foto: Todayszaman
Sekretaris NATO Jens Stoltenberg.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Turki mengadakan pertemuan khusus dengan duta besar Nato pada Selasa (21/7) lalu di Brussels. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas operasi militer untuk melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pasukan Kurdi (PKK).

Dilansir BBC News, Senin (27/7), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan permintaan Turki didasarkan pada Pasal 4 dari Perjanjian NATO. Di sana disebutkan, setiap anggota boleh meminta menggelar pertemuan jika integritas teritorial atau keamanannya terancam.

"Ketika Turki meminta pertemuan tersebut, saya pikir itu sangat benar dan sangat tepat waktu. Pertemuan dilakukan untuk mengatasi gejolak dan ketidakstabilan yang kita lihat di Suriah, Irak dan sekitarnya yang dekat dengan perbatasan NATO-Turki," kata Stoltenberg.

Stoltenberg menambahkan ia telah berbicara dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dua hari lalu, dan mengungkapkan belasungkawa atas insiden di Turki. Ia juga memberikan dukungan untuk tindakan Turki melawan kelompok ISIS.

"Saya juga memuji dia dan Turki untuk meningkatkan upaya mereka memerangi ISIS dan terorisme dan juga meningkatkan kontrol atas perbatasan mereka dan untuk membendung aliran militan asing," tambahnya.

Selain menggelar pembicaraan dengan NATO, Turki juga melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan ISIS di Suriah dan melanjutkan serangannya ke kamp-kamp PKK di Irak utara.

Menurut media negara Turki, penyerangan ke kamp PKK di Irak utara pada dasarnya mengakhiri gencatan senjata dua tahun. Jet tempur Turki terus melancarkan serangan terhadap kamp PKK sejak Ahad (26/7).

Juru bicara PKK mengatakan, jet Turki membom dua posisi di utara yakni Dohuk dan utara Irbil.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement