REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Menteri Luar Negeri Iran menyerukan agar negara-negara Timur Tengah bersatu melawan kelompok militan, Senin (27/7).
Seruan ini merupakan yang pertama setelah kesepakatan nuklir Iran terjalin diantara negara-negara kuat di dunia.
"Setiap ancaman terhadap satu ngara adalah ancaman bagi semua, tidak ada negara yang dapat memecahkan masalah wilayah tanpa bantuan orang lain," ujar Mohammad Javad Zarif.
Sebelumnya, Zarif bertemu dengan Emir Sheikh Sabah al Ahmad al Sabah dan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah al Khaled al Sabah. Zarif kemudian melakukan perjalanan dinas ke Qatar bertemu dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al Thani.
Iran juga selanjutnya akan mengunjungi tetangganya Irak. Iran saat ini berada di pihak lawan kelompok ekstremis, teroris dan sektarian.
Sebelum kunjungan ke negara Teluk, Zarif mengatakan Iran akan terus mendukung sekutunya di Suriah dan Irak memerangai ISIS. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran mendukung semua bangsa tertindas.
"Jika bukan karena Iran, Erbil dan Baghdad akan jatuh ke ISIS," ujar Rouhani.
Namun, kelompok Sunni di negara Teluk khawatir Iran akan campur tangan urusan dalam negeri Arab Saudi dan mendukung politik Bahrain, Yaman dan Lebanon.