Senin 27 Jul 2015 16:20 WIB

Antisipasi ISIS, Tiga Negara Ini Kerahkan Ribuan Pasukan

Rep: c23/ Red: Ani Nursalikah
 Aparat keamanan Perancis menggelar operasi penangkapan tersangka penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, di pinggiran kota Paris, Jumat (9/1).
Foto: AP/Michel Spingler
Aparat keamanan Perancis menggelar operasi penangkapan tersangka penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, di pinggiran kota Paris, Jumat (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris berencana mengerahkan ribuan anggota militernya ke jalan-jalan utama di sana. Hal ini dilakukan karena Inggris merasakan adanya peningkatan ancaman teror, terutama dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selain militer, pihak kepolisian juga berpartisipasi dalam misi ini. "Petugas kepolisian terlibat langsung dalam tugas-tugas keamanan dan perlindungan," kata Dewan Kepolisian Inggris melalui laman resminya, seperti dikutip The Guardian, Ahad (26/7).

Tindakan Inggris ini juga dilakukan Prancis dan Italia. Dua negara tersebut mengerahkan pasukan militernya untuk mengantisipasi kejadian atau ancaman teror dari milisi atau simpatisan ISIS.

Prancis menugaskan sekitar 5.100 pasukannya untuk mengamankan beberapa tempat. Sikap ini bahkan telah dilakukan sejak penyerangan ke kantor majalah Charlie Hebdo yang pernah memuat kartun Nabi Muhammad.

Tak berbeda jauh dengan Prancis, Italia juga melakukan hal serupa. Mereka mengutus sekitar5.000 prajurit untuk membentengi wilayahnya dari ancaman teror dan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement