REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, melakukan lawatan politik ke Ethiopia, Senin (27/7). Dalam kunjungan itu, Obama mengapresiasi langkah Ethiopia dalam memerangi ekstremis Islam.
Dalam pidatonya di Ethiopia, Senin, Obama memuji negara tersebut sebagai mitra luar biasa dalam perang melawan milisi ekstremis Islam. Pasukan Ethiopia telah memainkan peran utama dalam melemahkan jaringan Alqaidah dan Al Shabab di Somalia.
Pidato itu disampaikan Obama setelah pertemuannya dengan PM Ethiopia Hailemariam Desalegn. Dalam pertemuan, Obama meminta Hailemariam untuk memperbaiki catatan HAM dan pemerintahan.
Terkait ancaman keamanan dari milisi Al Shahab, Obama mengatakan telah terjadi penyusutan kelompok sejak pengerahan pasukan regional untuk Somalia.
Pada ancaman keamanan dengan al-Shabab, Obama mengatakan telah terjadi "Namun, pembunuhan 15 orang dalam serangan bom di sebuah hotel di ibukota Somalia, Mogadishu, pada hari Ahad adalah pengingat bahwa kita mesti menjaga tekanan hingga saat ini," katanya.
Pihaknya merasa tidak perlu mengirim marinir melakukan pertempuran. Masyarakat Ethiopia adalah pejuang tangguh adalah pejuangguh. Kenya dan Uganda juga menyatakan kesiapan mendukung perlawanan terhadap milisi ekstremis.
Obama terbang ke Ethiopia setelah kunjungan dua hari di Kenya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika