Selasa 28 Jul 2015 16:13 WIB

Mal Cina yang Eskalatornya Menelan Seorang Ibu Masih Beroperasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Seorang ibu tertelan eskalator karena lantai eskalator tidak tertutup rapat. Perempuan itu tewas setelah mampu menyelamatkan putranya.
Foto: reuters
Seorang ibu tertelan eskalator karena lantai eskalator tidak tertutup rapat. Perempuan itu tewas setelah mampu menyelamatkan putranya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah rekaman kamera keamanan di sebuah pusat perbelanjaan AZG Mall Cina menyebar dan membuat kegemparan, Senin (28/7). Rekaman tersebut berisi seorang perempuan yang tertelan eskalator hingga akhirnya tewas.

Dikutip dari CNN, video berdurasi 30 detik itu berawal ketika seorang perempuan sedang naik eskalator ke arah atas dengan anak laki-lakinya. Ketika mereka tiba di atas seketika lantai di ujung eskalator terbuka hingga sang ibu terjatuh masuk ke dalamnya.

Sementara sang anak berhasil didorong oleh ibunya dan diselamatkan pegawai mal di dekat mereka saat sang ibu tertelan ke dalam sistem eskalator. Belakangan diketahui perempuan itu bernama Xiang Liujuan (31 tahun).

Kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Pegawai mal berusaha menarik Xiang namun tidak berhasil hingga akhirnya ia tertarik eskalator yang masih berjalan. Butuh waktu empat jam untuk membuka eskalator dan menemukan jasadnya.

Video ini menyebar viral hingga menebar banyak kecaman. Pihak berwenang Jingzhou menyalahkan kesalahan manusia atas tragedi menyedihkan tersebut. Pejabat lokal Chen Gaunxin mengatakan karyawan mal menemukan adanya kerusakan pada eskalator lima menit sebelum insiden, namun tidak memperbaikinya.

Keluarga Xiang sangat marah dengan tragedi tersebut. Mereka meminta pemerintah melakukan investigasi transparan dan menyeluruh. Adik ipar Xiang mengatakan tragedi itu menghancurkan hati seluruh keluarga.

"Mal itu masih beroperasi dan eskalator pembunuh itu juga masih berjalan. Pengunjung tidak tahu tentang tragedi apa di atas sana dan tidak ada yang tahu jika kejadian itu bisa saja terjadi lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement