Kamis 30 Jul 2015 09:25 WIB

AS Desak UE Terlibat Sengketa Laut Cina Selatan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.
Foto: www.smh.com.au
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mulai menyeret Uni Eropa dalam isu sengketa Laut Cina Selatan. Pada Rabu (29/7), AS mendesak UE untuk lebih vokal mendukung Washington dalam perselisihan dengan Cina yang membangun juga memiliterisasi kepulauan buatan di wilayah sengketa Laut Cina Selatan.

Wakil asisten Menteri Pertahanan AS untuk Asia Selatan dan Tenggara, Amy Searight mengatakan Washington menerima dengan baik seruan UE untuk membuat resolusi damai di wilayah sengketa. Hal tersebut demi menghormati hukum di laut dan internasional.

"Akan lebih membantu jika Uni Eropa sedikit lebih mendukung prinsip yang dibawa AS," kata Searight dalam sebuah diskusi di Pusat Pembelajaran dan Strategi Internasional di Washington. Ia menjelaskan dukungan bisa berupa menghentikan reklamasi dan militerisasi lebih lanjut.

Duta besar Uni Eropa untuk Washington, David O'Sullivan mengatakan UE dan AS memiliki pandangan yang sama. "Namun pernyataan itu adalah panggilan yang memaksa," kata dia. Menurutnya, pernyataan bersama kadang berguna tapi juga bisa kontraproduktif.

O'Sullivan menegaskan bahwa UE peduli dengan keamanan di Asia Timur dan telah menambah kewaspadaan pada sistem kerja keamanan. Namun UE terbatas hingga batas tersebut. "Hal terakhir yang dibutuhkan di wilayah adalah perahu bersenjata, saya tidak berpikir kita akan berkontribusi," katanya.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement