REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri AS mengatakan sangat prihatin dengan aktivitas permukiman baru Israel. Mereka mendesak pemerintah Israel menahan diri dari tindakan yang akan melemahkan kemungkinan solusi dua-negara.
"Amerika Serikat terus melihat permukiman tidak sah dan kami sangat menentang langkah melanjutkan pembangunan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," kata Wakil Juru Bicara DEpartemen Luar Negeri AS Mark Toner dalam sebuah pernyataan, Rabu (29/7).
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengutuk pengumuman pembangunan unit baru, serta perencanaan dan pembangunan hampir 500 unit rumah di sejumlah pemukiman di Yerusalem Timur. Melalui juru bicaranya, Ban mendesak pemerintah Israel menghentikan dan membalikkan keputusan tersebut demi kepentingan perdamaian dan perjanjian status akhirnya.
Buldoser Israel pada Rabu (29/7), mulai menghancurkan sebuah komplek perumahan di wilayah permukiman di Tepi Barat. Penghancuran ini bersamaan dengan pengumuman kantor berita Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk membangun langsung sekitar 300 unit baru di lokasi lain di wilayah yang sama.