REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak akan membantu program dana talangan (bailout) untuk Yunani sampai ada jaminan jelas dalam penyelesaian utang dan reformasi ekonomi di negara bangkrut tersebut.
Pejabat senior IMF mengatakan lembagaya hanya bisa memberi bantuan penyelamatan finansial yang komprehensif.
"Ada kebutuhan sekaligus keputusan sulit dikedua sisi. Pertama, keputusan sulit Yunani mengenai reformasi ekonominya, serta keputusan sulit mitra Yunani di Uni Eropa tentang penghapusan utang. Kita jangan berilusi disatu sisi saja dalam mengatasi masalah," kata pejabat IMF yang namanya dirahasiakan tersebut, dilansir dari Strait Times, Jumat (31/7).
Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah pertemuan di Athena antara kreditur resmi Yunani, yaitu IMF, Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Mekanisme Stabilitas Eropa. Mereka mempersiapkan usulan dana talangan hingga 129 miliar dolar AS untuk Yunani.
IMF menekankan Athena lebih membutuhkan reformasi ekonomi, sementara Uni Eropa membutuhkan komitmen jelas tentang penghapusan utang. Rencana bantuan pelunasan utang dari IMF, kata pejabat tersebut tidak akan dibahas lagi setidaknya beberapa bulan ke depan.
Meski IMF bepartisipasi dalam persiapan pembahasan bantuan dana talangan Yunani, tapi mereka sendiri tak akan bergabung dalam pendanaan.
"Jelas saja itu butuh waktu sampai kedua belah pihak (Yunani dan Uni Eropa) siap," katanya.