REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Model termahal di dunia, Gisele Bundchen diketahui mengenakan burqa selama bulan suci Ramadhan di Paris, Prancis. Ia sengaja mengenakan burqa untuk bisa pergi ke klinik operasi plastik tanpa diketahui publik.
Aksi ini pun memicu kemarahan dan kecaman keras dari warga muslim, bahkan juga non-muslim karena di Prancis, ada larangan mengenakan burqa.
"Dia (Gisele Bundchen) tidak melakukannya untuk alasan agama. Hal ini sangat buruk," keluh Imam Muhammad Abdullah Kamal Al Azhari dari Astoria Islamic Center di Queens, dilansir dari onislam.net Jumat (31/7).
Bundchen dan adiknya mengenakan burqa di Paris, Ramadhan kemarin. New York Post melaporkan, hal ini memicu kemarahan banyak orang Perancis. "C’est ridicule!!!!" tulis seorang netizen di situs berbahasa Perancis.
Kemarahan ini turut dipicu oleh sentimen anti-Islam dan adanya larangan mengenakan burqa di Perancis. Pada tahun 2010, Perancis telah melarang perempuan menutup wajah mereka secara keseluruhan.
Seorang warga lain mengungkapkan, dia lebih baik mengaku melakukan operasi plastik karena itu tidak memalukan. Tapi, cara Bundchen menutupi dengan burqa membuatnya merasa tidak suka lagi dengan model itu sekarang.
Selama satu dekade terakhir, Perancis telah menerapkan sejumlah UU kontroversial yang membatasi pemakaian simbol-simbol keagamaan di ruang publik. Sejak tahun 2004, mereka melarang Muslim mengenakan jilbab di tepat umum.
Mengingat burqa sebagai pakaian identitas Muslim, Shazia Raheel, seorang petugas di Islam Fashion Astoria menyebut aksi itu tidak menghormati Islam.
"Ini adalah pakaian yang menyiratkan identitas agama. Bukan pakaian yang dapat Anda gunakan untuk menyembunyikan janji dengan dokter," kata Raheel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika