Senin 03 Aug 2015 14:18 WIB

Pemerintah Afghanistan tak Anggap Taliban Istimewa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
kelompok taliban
Foto: ap
kelompok taliban

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan telah membahas krisis kepemimpinan di Taliban untuk pertama kalinya. Mereka mengatakan tidak akan memperlakukan Taliban secara istimewa, dengan berurusan dengan kelompok militan secara terpisah dari oposisi bersenjata lain di negaranya.

Pernyataan itu muncul dari Kantor Presiden Ashraf Ghani, Senin (3/8). Ghani juga mengatakan tidak akan menerima struktur politik paralel menentang pemerintah Afghanistan. Hal ini mengacu kepada Taliban yang masih menyebut diri mereka 'Emirat Islam Afghanistan'.

Pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah dihentikan pekan lalu ketika para pejabat mengumumkan kematian tokoh Taliban, Mullah Mohammad Omar pada April 2013.

Mullah Akhtar Mohammad Mansur kemudian mengambil alih sebagai pemimpin Taliban. Tapi keluarga Mullah Omar memperebutkan pengangkatannya, menuntut suara penuh militan yang telah hampir 14 tahun melakukan pemberontakan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement