REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India memutuskan memblokir 857 situs porno yang dibuka anak-anak. Langkah ini dilakukan untuk mencegah anak-anak mengakses laman internet tersebut.

Pada bulan Juli 2015, Mahkamah Agung menyatakan ketidakbahagiaan pemerintah yang dinilai tidak mampu memblokir situs, terutama yang menampilkan pornografi anak. Namun, perusahaan telekomunikasi telah mengatakan mereka tidak akan mampu untuk menjalankan larangan tersebut segera.

‘’Kami harus memblokir setiap situs satu persatu dan semua penyedia layanan membutuhkan beberapa hari untuk memblokir semua situs itu,’’ kata seorang eksekutif perusahaan telekomunikasi yang tidak disebutkan namanya kepada The Times of India.

Seorang pejabat senior, juga anonim mengatakan kepada BBC, Departemen Telekomunikasi India telah menyarankan operator telekomunikasi dan penyedia layanan Internet mengontrol akses bebas dan terbuka 857 situs porno. Namun, kata dia, tidak ada larangan total.

’Hal ini dilakukan dari pengamatan Mahkamah Agung pada anak-anak memiliki akses bebas membuka situs porno. Idenya adalah juga untuk melindungi struktur budaya India. Hal ini tidak akan mencegah orang dewasa dari mengunjungi situs-situs porno.

"Ini adalah pengaturan sementara. Nantinya akan diterbitkan kebijakan jangka panjang mengendalikan akses ke situs ini nanti," katanya, seperti dikutip dari laman BBC, Senin (3/8). Pada bulan Juli, pengadilan atas telah mengamati bahwa bukan pihaknya tidak  memerintahkan larangan situs porno. Pihaknya menilai ini adalah masalah bagi pemerintah untuk menanganinya.

''Bisakah kita melewati perintah interim mengarahkan memblokir semua situs dewasa? Dan marilah kita ingat mungkin anggapan seseorang yang bisa meminta apa kejahatan yang telah saya dilakukan dengan mengaksessitus dewasa,'' ujar pengadilan.

Menurut statistik yang dirilis oleh situs dewasa Pornhub, India adalah negara keempat pengakses terbanyak setelah Amerika Serikat, Inggris dan Kanada tahun 2014.

Ikuti Whatsapp Channel Republika