REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania pada Senin (3/8) menyatakan Kerajaan itu melancarkan semua tindakan yang diperlukan guna menghadapi gelombang panas yang tak pernah terjadi sebelumnya dan mengakibatkan listrik padam di seluruh negeri tersebut serta penutupan jalan raya utama.
Gelombang panas yang mulai mengganggu Yordania pada Ahad (2/8), meningkatkan temperatur di beberapa daerah sampai di atas 45 derajat Celsius. Akibat peningkatan permintaan listrik yang tak pernah terjadi sebelumnya, kebakaran terjadi pada Ahad di satu unit generator utama pembangkit listrik di Amman sehingga pasokan listrik terputus ke berbagai daerah di ibu kota Yordania.
"Pekerjaan sedang dilaksankan guna menangani terputusnya pasokan listrik dan kami terus meningkatkan persiapan untuk menghadapi gelombang panas. Beberapa kabel meleleh akibat panas tapi kami terus berusaha memperbaiki keadaan," katanya.
Pemerintah Kota Praja Amman mengatakan listrik padam membuat lebih dari 30 lampu lalu lintas tak berfungsi, dan menimbulkan kemacetan lalu lintas di berbagai wilayah.
Pemerintah menyemprot jalan di ibu kota negeri itu dengan mengerahkan truk air di tengah temperatur yang terus naik. Gelombang panas tersebut masih ditambah oleh badai pasir dan mengakibatkan ditutupnya beberapa jalan raya utama, terutama di bagian selatan negeri itu. Keadaan tersebut bahkan mengganggu beberapa penerbangan.
"Beberapa penerbangan ditunda akibat cuaca berdebu. Pesawat lain mendarat di Israel sebab daya pandang nol," kata seorang pegawai di Bandar Udara Internasional Queen Alia.